Sakti Sadean

Belati-622: Kapal Hybrid pertama buatan lokal

Indonesia kembali mencatatkan langkah besar dalam sektor industri pertahanan nasional dengan kemunculan Belati-622, Kapal Hybrid buatan lokal ini ialah sebuah simbol inovasi dan kemandirian dalam teknologi militer. Proyek ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk memperkuat kedaulatan negara melalui produksi dalam negeri.

Selama bertahun-tahun, sistem pertahanan Indonesia sangat bergantung pada impor teknologi dari luar negeri. Ketergantungan ini menimbulkan berbagai tantangan strategis seperti keterbatasan akses suku cadang, tingginya biaya perawatan, dan minimnya kemandirian operasional.

Kehadiran Belati-622 menjadi momentum penting yang menandai perubahan arah dari ketergantungan menuju kemandirian. Proyek ini dikerjakan oleh PT Tesco Indomaritim dengan dukungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai bagian dari strategi besar memperkuat industri pertahanan nasional.

Belati-622 adalah kapal rudal cepat hasil karya anak bangsa. Desain dan pembuatannya dilakukan sepenuhnya di dalam negeri. Kapal ini bukan hanya sekadar alutsista baru, melainkan simbol kolaborasi antara pemerintah dan sektor industri lokal.

Keunggulan Belati-622 mencakup:

  • Produksi dan perakitan dalam negeri
  • Desain modern dan efisien untuk operasi patroli laut
  • Mendukung kemandirian alutsista nasional
  • Pengembangan teknologi maritim strategis
Doc by : Dispenal

 

Spesifikasi KRI Belati-622 Sementara itu, untuk spesifikasinya, KRI Belati-622 memiliki panjang 62 meter, lebar 9 meter, dan tinggi 5 meter. Kapal ini memiliki bobot 500 ton dengan muatan kapasitas 62 personel serta kecepatan maksimal 30 knot. KRI Belati-622 juga dilengkapi combat management system (CMS) dan sejumlah persenjataan modern, antara lain Rudal Surface-to-Surface Missile Roketsan Atmaca, 1 unit meriam 40 mm Leonardo Marlin 40 RC, dan 2 unit meriam 20 mm.

Belati-622 adalah ikon kebangkitan industri pertahanan Indonesia. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan industri lokal, Indonesia mulai melangkah menuju kemandirian dan kedaulatan pertahanan. Langkah ini menjadi pondasi kuat bagi masa depan industri strategis nasional. Jika keberhasilan ini terus dikembangkan, Indonesia bukan hanya pengguna, tetapi juga produsen teknologi pertahanan yang diperhitungkan di kancah internasional.

Baca juga news lainnya di website Sakti Sadean Prasara untuk wawasan lain seputar teknologi maritim, keselamatan pelayaran, inovasi industri laut, serta perkembangan regulasi terkini.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top